Satgas MBG Sidak Dapur Cimanggu, Temukan Kekurangan Takaran dan Ahli Gizi Belum Bersertifikat

Dani Jatnika
Salah satu dapur MBG di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur yang disidak Tim Satgas. Foto: iNewsCianjur.id/ist.

CIANJUR, iNewsCianjur.id – Satgas Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Cianjur melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Dapur SPPG Cimanggu, Kecamatan Cibeber, menyusul keluhan dari sejumlah penerima manfaat terkait ketidaksesuaian menu dengan takaran dan standar gizi yang ditetapkan.

Keluhan tersebut mencuat setelah penerima manfaat mengunggah foto menu yang dinilai tidak proporsional di media sosial. Dalam menu itu, terdapat nasi goreng dengan bumbu minim, setengah potong timun dan tomat, tiga potong bakso goreng, setengah potong semangka, serta satu kotak susu yang disebut tak sebanding dengan nilai anggaran Rp15 ribu per porsi.

Koordinator Satgas MBG Kabupaten Cianjur, Yudi Wahyudi, mengonfirmasi adanya kekurangan dalam porsi makanan yang disajikan.

“Hasil temuan kami menunjukkan takaran menu belum sesuai kaidah B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman),” ujar Yudi saat dihubungi, Minggu (9/11/2025).

Yudi juga meluruskan kabar yang menyebut menu tersebut berisi “basreng” (bakso goreng), dengan menjelaskan bahwa makanan itu merupakan olahan lokal dari pelaku UMKM yang masih memenuhi standar gizi. Namun, ia mengungkap temuan lain, ahli gizi di dapur SPPG Cimanggu ternyata belum memiliki Surat Keputusan (SK) resmi dari Badan Gizi Nasional.

“Ahli gizinya masih dalam proses pengurusan SK. Namun sesuai aturan, seharusnya dapur tidak boleh beroperasi tanpa ahli gizi bersertifikat,” tegasnya.

Meski menemukan sejumlah pelanggaran administratif, Satgas MBG belum menjatuhkan sanksi berat. Pihak pengelola hanya diberikan peringatan tertulis dan diminta segera menyesuaikan takaran porsi serta memperbaiki standar gizi sesuai ketentuan.

Yudi menambahkan, dapur SPPG Cimanggu saat ini melayani sekitar 2.600 porsi per hari, mencakup penerima manfaat dari kalangan ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan siswa sekolah. Jumlah tersebut akan ditingkatkan bertahap seiring penambahan tenaga masak.

“Idealnya ada lima sampai enam tenaga masak, tapi karena masih tahap uji coba, jumlahnya terbatas,” katanya.

Sementara itu, Kepala SPPG Yayasan Aku Cinta Cianjur Cimanggu, Syarif, mengapresiasi langkah pengawasan Satgas dan menyatakan kesiapannya melakukan pembenahan.

“Kami terbuka terhadap kritik dan saran untuk perbaikan. Saat ini kami tengah melengkapi berkas SK dan menyesuaikan standar gramasi sesuai arahan Puskesmas,” ujarnya.

Syarif menegaskan, dapur SPPG Cimanggu baru beroperasi sejak pertengahan Oktober 2025, sehingga masih dalam tahap penyesuaian.

“Kami akui ada kekurangan dalam pengukuran bahan, tapi semua jadi bahan evaluasi agar pelayanan makan bergizi gratis semakin baik,” tutupnya.

Editor : Ayi Sopiandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network