CIANJUR, iNewsCianjur.id - Salah satu objek wisata andalan Kabupaten Cianjur yaitu Kampung Budaya Pandanwangi di Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, kini kondisinya memprihatinkan, fasilitasnya banyaknyang rusak. Akibatnya kini objek wisata tersebut sepi pengunjung.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cianjur, Asep Suparman, menuturkan objek wisata Kampung Budaya Pandanwangi memang harus segera dilakukan penataan kembali karena sejumlah fasilitasmya banyak yang rusak sehingga upaya penataan sangat perlu dilakukan.
"Kampung Budaya Pandanwangi memang prioritas kami untuk dilakukan penataan dan pengembangan tahun ini. Pasalnya, dari sekian banyak objek daerah tujuan wisata (ODTW) di Kabupaten Cianjur, tempat tersebut sepi pengunjung termasuk pada libur hari raya lebaran," ungkap Asep Senin (22/4/2024).
Memurut Asep, penataan dan pengembangan akan dilakukan pada beberapa zona, sehingga nanti Kampung Budaya Pandawangi bisa lebih menarik bagi para wisatawan.
"Selama ini wisatawan yang berkunjung ke Kampung Budaya Pandawangi hanya untuk berswafoto. Setelah itu mereka pulang karena tidak ada fasilitas sarana prasarana yang bisa memberikan nilai jual bagi mereka," ujar Asep.
Padahal luas lahan Kampung Budaya Pandawangi cukup luas sekitar 3 hektare. Namun selama ini keberadaan lahan tersebut belum dimaksimalnya. Sehingga masih bisa dilakukan pengembangan dengan membuat zona-zona yang menarik untuk wisatawan.
"Insya Allah tahun ini kita rencanakan pengembangannya, sekaligus memaksimalkan lahan yang ada seluas tiga hektare itu. Jadi, selain mengembangkan yang sudah ada, kita akan bangun berbagai fasilitas sarana di zona-zona yang masih kosong," terang Asep.
Asep berharap jika nanti sudah dikembangkan, pihaknya berencana membuat kalender event Festival Kampung Budaya Pandawangi di tempat tersebut. Rencana event itu diharapkan bisa menjadi magnet tersendiri bagi para wisatawan yang menyukai nuansa alam perdesaan.
"Sebetulnya Kampung Budaya Pandawangi ini aset yang seharusnya bisa kita kembangkan. Karena jarang ada obyek wisata yang mengangkat budaya. Dulu kan disitu wisatawan bisa menyaksikan atau ikut bertani mulai dari membajak sawah, menanam padi hingga panen," pungkas Asep.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait
