CIANJUR, iNewsCianjur.id - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur menggandeng berbagai elemen dan influencer untuk mempromosikan objek wisata di Kabupaten Cianjur via media sosial maupun media lainnya.
Karena dengan cara itu dinilai akan lebih efektif dan efisien agar promosi wisata dilakukan secara digital.
Kepala Disbudpar Kabupaten Cianjur, Ahmad Danial, promosi wisata butuh kolaborasi dari semua elemen. Karena itu, Disbudpar berupaya merangkul kalangan perhotelan, Generasi Pesona Indonesia (GenPi), fotografer, selebgram, kalangan pemuda, pegiat media sosial, dan elemen lainnya.
"Dengan mengandeng influincer bisa menggenjot kunjungan wisata. Kami harapkan para influencer ini memanfaatkan jaringan-jaringan mereka sebagai objek promosi pariwisata di Kabupaten Cianjur," jelas Danial, Sabtu di lapang Prawatasari, Joglo (18/11/2023).
Daniel mengakui, tingkat kunjungan wisatawan ke berbagai objek wisata di Kabupaten Cianjur terbilang masih minim. Jumlahnya rata-rata masih di bawah 2 juta wisatawan per tahun.
"Banyak kendala sehingga kunjungan wisatawan menurun. Padahal sekitar 2018 kunjungan wisatawan ke Cianjur mencapai hampir 4 juta orang. Namun dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini kunjungan wisatawan belum mencapai 2 juta orang, salah satunya karena adanya Pandemi Covid-19," tutur Daniel.
Untuk mendongkrak kembali kunungan wisatawan Disbudpar Cianjur melakukan berbagai kajian. Kami mencari penyebab masih cukup rendahnya tingkat kunjungan wisatawan.
"Salah satu masalahnya yakni promosi. Makanya, melalui digital marketing ini kami menyakini promosi wisata akan efektif dan efisien," tegas Daniel.
Sementara para influencer yang bergabung mayoritas merupakan content creator. Sehingga dengan produksi konten yang menarik dan tidak membosankan, tentu akan mendorong calon wisatawan penasaran datang ke Cianjur," ungkapnya.
Danial menuturkan sasaran digital marketing ini tentu wisatawan domestik. Namun tak menutup kemungkinan bisa menjangkau wisatawan mancanegara.
"Untuk wisatawan mancanegara sekarang sudah mulai cukup banyak. Tak hanya dari Timur Tengah, dari berbagai negara di Eropa juga sudah mulai banyak. Rata-rata mereka berkunjung ke wisata-wisata alam," pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait
