CIANJUR, iNewsCianjur.id - Warga dari dua Desa tagih dan pertanyakan janji Pemerintah terkait pembangunan jembatan penghubung yang akan dibangun.
Jembatan dengan panjang 13 meter dan lebar 1 meter tersebut, adalah jembatan penghubung yang melintasi sungai Cikondang, tepatnya berada di perbatasan Kampung Cingkeuk Desa Cibokor Kecamatan Cibeber dengan Kampung Cigorolong Desa Girimukti Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur.
Salah seorang warga Kampung Cigorolong Yanti (42) mengaku bosan menunggu janji Pemerintah.
"Saya sudah bosan, cuma janji saja, banyak yang datang memotret jembatan juga mengukur dan bilang akan segera dibangun, tapi mana sampai sekarang belum dibangun, masih bambu reyot yang bolong bolong sampai hari ini," ujar Yanti, Jumat (20/10/2023).
Yanti merupakan salah seorang pengguna jembatan yang setiap hari melintas.
"Saya tiap hari antar anak sekolah lewati jembatan ini, kalau jembatan lagi diperbaiki saya terpaksa gendong anak menyebrangi sungai, dan kalau lagi arus deras karena hujan anak gak sekolah," kata Yanti.
Menurut Yanti, ada puluhan siswa SD yang tinggal di Kampung Cingkeuk bersekolah di Kampung Cigorolong dan gunakan jembatan untuk menyebrang.
Jembatan kerap kali rusak akibat bambu lapuk dimakan usia. Juga pernah ada pengguna motor yang melintas jatuh ke bawah jembatan.
"Jembatan dibuat dari bambu, paling kurang dari setahun bambu sudah rapuh, dan harus diganti, sedangkan yang lewat banyak pemotor mengangkut hasil pertanian lewat tiap hari dengan membawa beban yang berat," kata Yanti.
Saat jembatan rusak, Warga masyarakat dari kedua desa, secara swadaya mengumpulkan uang dengan cara menyediakan kotak sumbangan.
"Biasanya warga yang melintas mengisi uang ke dalam kotak untuk perbaikan jembatan," ucap Yanti
Terkait adanya keluhan warga yang mempertanyakan janji pembangunan jembatan penghubung yang belum terealisasi.
Kepala Desa Girimukti, Dadan, mengatakan, pembangunan jembatan telah dijadwalkan di tahun 2023.
"Dikarenakan adanya refocusing anggaran akibat adanya pandemi covid 19, jadi tidak bisa terlaksana, ada kemungkinan di tahun 2024 akan terealisasi," terang Dadan.
"Jembatan direncanakan berupa jembatan gantung, dengan konstruksi besi yang dianggarkan oleh PUPR Jawa Barat sebesar Rp.150 juta," Pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait