CIANJUR, iNewsCianjur.id - Dinas Perikanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (DPKHP) menemukan sebanyak seratus ekor sapi di Kabupaten Cianjur, terinfeksi penyakit lumpy skin disease (LSD) atau dikenal lato-lato.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas DPKHP Kabupaten Cianjur, Aris Haryanto, sapi yang terpapar penyakit lato-lato sekarang dalam pengawasan dan penanganan tim dokter hewan DPKHP.
Menurut Aris, seratus ekor sapi yang terjangkit penyakit lato-lato tersebut ditemukan dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Namun penyakit lato-lato pada sapi tidak menular ke manusia.
"Yang sudah kami temukan ada seratusan ekor sapi sudah terjangkit. Penyakit lato-lato atau LSD ini sejenis cacar sapi. Semunyan sudah kami tangani langsung. Penyakit ini bisa diobati dan tidak menular ke manusia," ujar Aris kepada iNewsCianjur usai acara kegiatan Desa Manjur Bungah Pisan di Desa Sukasari Kecamatan Cilaku, Rabu (7/6/2023).
Penangan hewan ternak yang terpapar progresnya sangat bagus. Hewan-hewan yang terpapar dalam tahap penyembuhan.
"Untuk memulihkan sapi yang terpapar penyakit lato-lato kembali sehat memang meakan waktu yang lumayan lama yaitu sekitar tiga atau enam bulan baru bisa pulih kembali," kata Aris.
Untuk sapi yang sudah terpapar penyakit lato-lato tidak boleh diperjual belikan. Pihaknya akan mengawasinya secara ketat di lapangan. Apalagi menjelang hari raya Idul Adha.
"Tapi pengawasan hewan ternak ini tidak hanya dari DPKHP tapi semua pihak harus ikut mengawasi. Pemilik ternak sapi atau penjual sapi harus aktif bila ada sapi yang terjangkit lato-lato harus segera lapor kepada kami," pungkas Aris.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait
