CIANJUR, iNewsCianjur.id - Beragam olahan tradisional ada di Cianjur, salah satunya warga di Kampung Leuwipari RT1/2 Desa Cibadak Kecamatan Cibeber Dedeh Rohaeni (58) perajin Ragi atau pulun secara tradisional.
Ragi atau Pulun merupakan bahan untuk fermentasi makanan seperti tape singkong (Peuyeum) ataupun tape ketan yang terbuat dari berbagai rempah dengan bahan dasar bulir beras berkualitas.
Bagi pengrajin ragi, mungkin bisa menjadi faktor utama penyebab tidak banyaknya produk ragi di pasaran, selain harganya yang dianggap kurang menguntungkan secara ekonomis, juga proses pembuatannya yang lumayan sulit dan harus mempunyai kemampuan dalam meracik bahan bahan yang diperlukan.
Dedeh mengatakan, ketrampilan meracik bahan hingga menjadi ragi berkualitas, didapatkan secara turun temurun dari neneknya yang juga sebagai pengrajin jaman dulu.
"Bahannya hampir sama dengan buatan pengrajin lainnya, namu kita punya resep khusus, sehingga ragi yang dihasilkan berkualitas baik," kata Dedeh.
Usaha yang digeluti Dedeh kurang lebih sudah 10 tahun berjalan, namun karena terkendala modal, Dedeh hanya memproduksi ragi sebanyak 460 biji perhari.
"Dengan modal beli bahan 180 ribu saya menjual ke pengepul 600 rupiah perbiji jadi hasilnya sekitar 276 ribu setiap hari," paparnya.
Permintaan ragi biasanya meningkat saat menjelang lebaran untuk salah satu bahan pembuatan Peuyeum (tape ketan) yang hampir kebanyakan menjadi makanan tradisional yang seakan wajib tersaji di saat hari lebaran.
Berikut cara membuat ragi :
Ragi pasar 2 butir.
Tepung beras 1kg.
Singkong 1 ons.
Bawang putih 2 siung.
Jeruk nipis 1 buah.
Gula pasir 10 gram.
Air secukupnya.
Lengkuas 25 gram.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait