get app
inews
Aa Text
Read Next : Penggiat Lingkungan Angkut 10 Karung Sampah Liar di TNGGP, Jaga Hulu Air Curug Samir Tetap Bersih

Suara dari Kaki Gunung Petani dan Aktivis Cianjur Bersatu Tolak Proyek Panas Bumi

Rabu, 10 Desember 2025 | 22:10 WIB
header img
Aksi unjuk rasa gabungan Masyarakat Gede Pangrango sempat terjadi saling dorong di pintu gerbang Pendopo Cianjur. Foto : iNewsCianjur.id/Ayi Sopiandi.

CIANJUR, iNewsCianjur.id – Gelombang penolakan terhadap rencana proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) semakin menguat. 

Gabungan Masyarakat Gede Pangrango, yang terdiri dari petani, aktivis lingkungan, dan berbagai elemen masyarakat Kabupaten Cianjur, secara tegas menyatakan MENOLAK TANPA SYARAT rencana pembangunan proyek panas bumi tersebut.

Salah satu aktivis Cianjur, Hendra Malik, menilai proyek yang disebut-sebut sebagai bagian dari pengembangan “energi bersih” itu justru merupakan ancaman serius bagi masa depan ekologis masyarakat di wilayah Cianjur, Bogor, dan Sukabumi.

“Proyek ini dibungkus dengan dalih energi ramah lingkungan, padahal sesungguhnya menjadi potensi bencana ekologis yang terencana. Dampaknya akan dirasakan jutaan jiwa yang bergantung pada Gunung Gede Pangrango,” tegas Hendra.

Gunung Gede Pangrango merupakan Cagar Biosfer UNESCO sekaligus “spons raksasa” yang menyuplai ratusan mata air bersih ke berbagai daerah sekitar. 

Para petani menyebut kebutuhan air untuk mengebor panas bumi mencapai jutaan liter per hari, yang dikhawatirkan dapat memperparah krisis air, mencemari sumber air, serta mengganggu aliran irigasi bagi ribuan hektare lahan pertanian.

Hendra mengatakan, masyarakat Cianjur masih menyimpan trauma mendalam atas gempa 2022 berkekuatan M 5,6. Aktivitas pengeboran besar di kawasan gunung aktif dinilai berpotensi memicu gangguan geologi. 

Selain itu, pembangunan infrastruktur proyek dikhawatirkan merusak kawasan konservasi, mengancam habitat flora-fauna endemik, serta melemahkan fungsi ekologis Gede Pangrango sebagai penyangga kehidupan.

Tak hanya itu, sejumlah petani melaporkan kekhawatiran terkait rencana pengosongan dan verifikasi lahan yang dianggap berpotensi merampas lahan garapan turun-temurun. Selain minimnya transparansi sosialisasi, aktivis yang menyuarakan penolakan pun disebut mengalami tekanan hingga dugaan kriminalisasi.

"Hentikan seluruh aktivitas eksplorasi dan cabut izin proyek geothermal di kawasan TNGGP.," ujarnya. 

Menurutnya, dalamn ha ini janji politik Bupati Cianjur, Wahyu Ferdian, yang saat masa kampanye menyatakan akan menolak proyek panas bumi bersama warga. Juga harus mengutamakan kesejahteraan dan keselamatan rakyat. 

"Termasuk perlindungan ekosistem Gunung Gede Pangrango serta ketahanan pangan warga sekitar," tegasnya.

Di tengah meningkatnya gelombang penolakan, beredar kembali video Bupati Cianjur, dr. Wahyu Ferdian, saat berkampanye di hadapan warga Kampung Gunungputri, Desa Sukatani. Dalam video tersebut, ia pernah berjanji berdiri bersama masyarakat untuk menjaga kawasan TNGGP dari ancaman proyek geothermal.

Editor : Ayi Sopiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut