get app
inews
Aa Text
Read Next : Mobil Terjebak di Kubangan Lumpur, Jalan Sirnagalih–Panyindangan Lumpuh Total

Jalan Rusak di Sukatani Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Sampaikan Aspirasi ke Anggota DPRD Jabar

Selasa, 11 November 2025 | 17:02 WIB
header img
Penampakan jalan Kabupaten di Desa Sukatani, Kecamatan Pacet terlihat rusak parah. Foto: iNewsCianjur.id/Yayan.S

CIANJUR, iNewsCianjur.id — Kondisi infrastruktur jalan kabupaten yang melintasi wilayah Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, dikeluhkan warga. Pasalnya, ruas jalan tersebut rusak parah dan belum mendapatkan perbaikan yang memadai dalam waktu lama.

Keluhan tersebut disampaikan langsung oleh warga kepada Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Onnie Soerono Sandi, saat melakukan kegiatan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan tahun anggaran 2025 di Aula Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Senin (10/11/2025).

“Kunjungan dewan ke Desa Sukatani ini sangat dinantikan. Kami ingin agar kondisi infrastruktur jalan kabupaten yang sudah lama rusak bisa segera diperhatikan,” ujar Yayan (50) salah satu warga setempat. 

Menanggapi aspirasi warga, H. Onnie Soerono Sandi mengimbau masyarakat untuk tetap bersabar. Menurutnya, pemerintah daerah saat ini tengah melakukan efisiensi anggaran, namun perbaikan infrastruktur tetap dijalankan secara bertahap.

“Walau ada defisit anggaran, perbaikan tetap berjalan dengan skala prioritas. Artinya, perjuangan ini sedang berlangsung, hanya saja dilakukan secara bertahap,” ujar Onnie kepada wartawan.

Selain membahas persoalan infrastruktur, Onnie juga menyoroti pengawasan terhadap penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para pelaku UMKM di Cianjur. Ia menjelaskan, program KUR merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, termasuk di Kabupaten Cianjur.

“Peluncuran anggaran KUR sudah mencapai sekitar Rp1,2 triliun. Sebagai legislatif, kami berkewajiban mengawasi agar penyaluran dana ini tidak tersumbat di tengah jalan,” tegas Onnie.

Namun, dalam hasil pengawasannya, Onnie menemukan adanya kendala di lapangan, terutama dalam teknis penggunaan dana KUR oleh masyarakat. Ia menyebut, sebagian penerima bantuan tidak memahami cara pemanfaatan modal, khususnya di sektor pertanian.

“Contohnya, ada petani yang salah memilih bibit cabai, karena kurangnya pendampingan dari dinas atau pihak provinsi. Akibatnya, saat panen gagal dan berdampak pada kredit macet,” pungkasnya.

Editor : Ayi Sopiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut