CIANJUR, iNewsCianjur.id - Sopir perahu mesin di Waduk Cirata Jangari, Desa Bobojong Kecamatan Mande yang tergabung di Gabungan pengusaha perahu tempel (Gappartel) keluhkan sepinya pemancing.
Sopir perahu mesin di blok Jangari A,o mengatakan, kurang lebih dua tahun lamanya mengalami penurunan dari penghasilan menjadi sopir perahunya tersebut.
"Pokoknya dari pas ada covid-19 melanda, hingga sekarang angka pengunjung yang akan mancing ke Jangari ini sangat sepi," katanya, Jumat (10/2/2023).
Biasanya lanjut A,o dalam satu hari minimal sebelum dilanda covid bisa membawa uang bersih sisa setoran dan beli bensin kisaran Rp50 ribu hingga Rp100 ribu.
"Sekarang boro-boro, kadang saya tidak bawa uang untuk dibawa pulang ke rumah," ujarnya.
Menurutnya menjadi sopir perahu sekarang ini bisa membawa pulang uang sebesar Rp100 ribu itu sudahlah banyak.
"Bahkan dulu itu bisa jadi lebih dari Rp100 ribu," ucapnya.
Sementara itu Ketua Gabungan Pengusaha Perahu Tempel (Gappartel) Hendra Hendrawan mengatakan di tahun-tahun sebelumnya Jangari ini sering dijadikan ajang mancing bareng (Mabar) dari berbagai komunitas.
"Sekarang ini bisa dihitung dengan jari, bahkan dalam satu tahun itu hanya beberapa kali saja," ucapnya.
Hendra berharap Jangari ini bisa kembali hidup dan menggeliat dari berbagai sektor, baik itu wisata, sehingga bisa menjadikan daya tarik bagi pengunjung.
Editor : Ayi Sopiandi