get app
inews
Aa Text
Read Next : Hasil Quick Count, Pilkada Cianjur Pasangan Herman-Ibang Klaim Unggul Data Masuk 75%

Ini 5 Keunikan Serta Keistimewaan Kebo Bule 'Bintangnya' Kirab Malam Satu Suro di Kraton Solo

Jum'at, 29 Juli 2022 | 15:52 WIB
header img
Keraton Kasunanan bakal mengkirab lima ekor kerbau keturunan Kyai Slamet saat malam 1 Suro (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)

SOLO, iNewsCianjur.id - Keberadaan kebo (kerbau) bule milik Keraton Kasunanan Surakarta menjadi magnet tersendiri saat kirab Malam Satu Suro di Kraton Solo.

Setiap malam 1 Sura menurut pengganggalan Jawa, atau malam tanggal 1 Muharam menurut kalender Islam (Hijriah), sekawanan kebo keramat ini selalu dikirab, menjadi cucuk lampah sejumlah pusaka keraton yang di kirab

BACA JUGA:
Pemkab Bangka Terima 1.100 Vaksin PMK, 300 Dosis Telah Disuntikkan ke Sapi

Ada beberapa keunikan kerbau bule ini, dikutip dari berbagai sumber. 

1. Warna Kebo Bule Putih Kemerahan

Warnanya berbeda dengan kerbau biasanya yang dipelihara masyarakat. Kerbau bule ini berwarna putih kemerahan. 

BACA JUGA:
Mengamuk, Seekor Kerbau Masuk ke Area Bandara Soetta Mati Ditembak

2. Kerbau ini hewan 'klangenan' atau kesayangan Paku Buwono II

Menjadi hewan kesayangan sejak istananya masih di Kartasura. Kerbau ini merupakan keturunan kerbau Kyai Slamet hadiah dari Kyai Hasan Beshari Tegalsari Ponorogo kepada Paku Buwono II, yang diperuntukkan sebagai cucuk lampah (pengawal) dari sebuah pusaka keraton yang bernama Kyai Slamet saat beliau pulang dari mengungsi di Pondok Tegalsari ketika terjadi pemberontakan pecinan yang membakar Istana Kartasura.

3. Sering Berkelana dan Pulang Saat Jelang Kirab Malam Satu Suro

BACA JUGA:
Ditanduk Kerbau yang Mengamuk di Luwu, Dua Orang Kritis

Sejak dulu, sekawanan kebo keramat tersebut memang memiliki banyak keunikan. Kawanan kerbau ini, misalnya, sering berkelana ke tempat-tempat jauh untuk mencari makan, tanpa diikuti abdi dalem yang bertugas menggembalakannya.

Menjelang Tahun Baru Jawa, yakni 1 Sura atau 1 Hijriah, mereka akan kembali ke keraton karena akan mengikuti ritual kirab pusaka.

4.Konon, Kebo Bule Penentu Waktu Kirab di Mulai

Biasanya dimualai tepat tengah malam, tergantung “kemauan” dari kebo bulenya. Jika waktunya tiba,  biasanya tanpa harus digiring kawanan kebo bule akan berjalan dari kandangnya menuju halaman keraton.

5. Kotoran Kebo Bule Jadi Rebutan

Begitu kotoran jatuh ke jalan, orang-orang pun saling berebut  mendapatkannya.  Tidak masuk akal memang.

Tapi mereka meyakini bahwa kotoran sang kerbau akan memberikan berkah, keselamatan, dan  rejeki berlimpah. Mereka menyebut berebut kotoran tersebut sebagai sebagai tradisi ngalap berkah atau mencari berkah Kyai Slamet.

Itulah beberapa hal unik terkait kebo bule, salah satu pusaka milik kraton Solo yang menjadi bintang dalam kirab Malam Satu Suro di Kraton Solo.

 

Editor : Nursidik

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut