get app
inews
Aa Text
Read Next : DPD Golkar Masih Menghitung Suara, Cabup No 3 Sudah Kibarkan "Bendera Putih"

Mengenal Perilaku Konsumen Lebih Dekat dengan Matamaya

Minggu, 17 Juli 2022 | 20:36 WIB
header img
Ki-ka: Sahri Ramadhan-Head Developer, Putri Purnama Sari-Senior Data Analyst, Nadia Asdita Hapsari-Digital Data Analyst, Abdul Harris-Front End Developer, Wahid Hasyim Asyahari-Digital Data Analyst, dan Anton Kurnianto-Business Director. (Foto: Istimewa)

JAKARTAiNewsDepok.id - Dalam dunia bisnis, penggunaan internet telah bergeser fungsinya dari media untuk bersosialisasi menjadi media untuk strategi bisnis mulai dari promosi, pemasaran hingga penjualan dan pelayanan pelanggan. 

Transformasi gaya hidup masyarakat pun saat ini juga telah menggeser channel pemasaran konvensional ke ranah digital.

BACA JUGA:
Keren, 593 Padukuhan di Sleman Dilengkapi WiFi Gratis

Perusahaan besar maupun unit usaha kecil (selanjutnya disebut sebagai brand), harus dapat mengikuti perkembangan dan menggunakan kesempatan tersebut agar bisnisnya dapat berkembang.

Dengan jumlah penduduk yang berkisar pada 200 juta orang, maka tak salah jika Indonesia dilihat sebagai pasar yang potensial untuk dunia digital. 

Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia per tahun 2022 telah mencapai 210 juta pengguna atau naik sekitar 35 juta pengguna dari sebelum pandemi. 

BACA JUGA:
Pentingnya Memanfaatkan Digital Marketing Biar Cuan Bersama Mario Devan

Untuk lebih rincinya, data dari We Are Social menunjukkan bahwa per Januari 2022 lalu, pengguna aktif media sosial di Indonesia terus tumbuh hingga mencapai sekitar 191 juta orang.  

Digital Marketing

Meningkatkan digital exposure melalui digital marketing adalah jalan yang harus diambil oleh brand. 

BACA JUGA:
Pandemi Covid-19 Dongkrak Pengguna Internet Indonesia hingga 77 Persen

Melalui digital marketing, brand dapat menjangkau target pasar yang lebih luas karena tak terbatas oleh letak geografis dan juga bisa membidik konsumen yang spesifik sebagai target promosi. 

Untuk memastikan bahwa aktivitas digital yang brand lakukan sudah benar dan relevan dengan target pasarnya, maka brand membutuhkan sebuah parameter yang dapat mengukur performa upaya-upaya yang sudah mereka lakukan di media sosial. 

Namun sebagai hal yang relatif baru, umumnya para marketer tidak memiliki atau minim pengalaman di bidang digital marketing untuk bisa melakukan evaluasi tersebut. 

Tingginya kebutuhan akan sebuah tools yang bisa digunakan untuk melihat dan menilai performa aktivitas digital di media sosial, mendorong Anton Kurnianto sebagai Business Director dan Sahri Ramadhan sebagai Head Developer untuk mengembangkan tools Matamaya

“Tools ini merupakan social media monitoring performance dan listening tools yang bisa digunakan untuk melihat performa sebuah brand di semua aset media sosial (Facebook, Instagram, Tiktok, Twitter, dan Youtube). Tidak hanya sampai disitu, Matamaya juga menyediakan unduhan berupa data olahan yang berformat pptx untuk mempermudah marketer dalam mempresentasikan data, ataupun format xlsx sebagai sumber data untuk membuat grafik sesuai kebutuhan. Singkat kata, Matamaya merupakan tools yang memudahkan marketer memperoleh data segala brand dari semua aset media sosial secara cepat dan akurat,” jelas Anton.

Pada dasarnya, Matamaya merupakan jawaban atas minimnya tools buatan lokal yang memiliki technical support dan kemampuan kustomisasi report yang sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia.

Delapan fitur analytics Matamaya berfungsi memantau dan menganalisis insight mulai dari percakapan digital, performa aktivitas digital, dan performa influencer dari 5 media sosial yang aktif digunakan konsumen saat ini. 

Selain itu, Matamaya mengerti keyword dalam bahasa Indonesia yang formal maupun semiformal sehingga insight-insight lokal dapat diperoleh dengan lebih mendalam. 

Hasil report juga bisa langsung diunduh dalam bentuk pptx dan xlsx yang mempermudah marketer untuk menganalisis insight dan membuat rencana campaign atau bisnis mereka.

Seluruh fitur ini berangkat dari pengalaman Anton dan Sahri sebagai Digital Analyst. Tools Matamaya yang sudah beroperasi sejak tahun 2015, kini sudah berperan dalam menganalisis berbagai aktivitas digital brand-brand besar.

Editor : Nursidik

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut