Berani Serang Iran, Garda Revolusi Bersumpah Bikin Tentara AS Terkencing-kencing di Teluk Persia

A. Jajang Sugiarto
Pasukan Garda Revolusi Iran dalam parade militer (foto: reuters)

DUBAI, iNewsCianjur.id - Militer Iran bersumpah akan membuat tentara Amerika Serikat (AS) terkencing-kencing jika berani menyerang. Penegasan tersebut sebagai respon pernyataan Joe Biden yang menyatakan tidak akan segan-segan menggunakan kekuatan militer terhadap Iran.

Biden menyatakan, kekuatan militer akan dikerahkan jika Iran membuat senjata nuklir. Juru Bicara Garda Revolusi Islam Iran, Abolfazl Shekarchi menegaskan, AS dan Israel sudah mengetahui harga mahal yang harus mereka bayar jika berani menyerang Iran.

BACA JUGA:
Kesal Diancam, Militer Iran Peringatkan Tentara AS Bakal Terkencing-kencing di Teluk Persia

"Biden pasti mengantuk saat dia mengancam Iran. Perhatikan celana tentara Anda, mungkin basah di Teluk Persia," katanya dikutip dari Reuters, Jumat (15/7/2022).

Sebelumnya, dalam wawancara dengan televisi, Biden menegaskan AS tak segan-segan menggunakan kekuatan militer terhadap Iran. "Jika itu adalah pilihan terakhir, iya," ujarnya, saat ditanya wartawan, dalam kunjungannya ke Israel, Kamis kemarin. 
Biden dan Perdana Menteri Israel Yair Lapid menandatangani komitmen bersama untuk menolak senjata nuklir Iran.

Iran berkali-kali membantah akan membuat senjata nuklir. Program nuklirnya dibuat semata-mata untuk tujuan damai. AS keluar dari kesepakatan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) tentang nuklir Iran pada 2018 atau saat pemerintahan Donald Trump. 

BACA JUGA:
Joe Biden Pernah Janji Jadikan Arab Saudi Negara Kasta Terendah, Kini Lihatlah yang Dia Lakukan!

Perjanjian ini diteken pada 2015 di masa pemerintahan Barack Obama. Setelah keluar, AS kembali menerapkan sanksi terhadap Iran yang memukul perekonomian negara itu. 

Sementara itu Iran juga abai terhadap poin kesepakatan yang juga diteken lima negara lain, yakni Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan China. Iran meningkatkan pengayaan uranium mendekati level yang memungkinkan untuk membuat senjata. Upaya diplomatik untuk menghidupkan kembali kesepakatan masih gagal.

Editor : Nursidik

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network